Rabu, 06 Januari 2016

LELAH

Lelah.....

Kalau dipikir, siapa di dunia ini yang tidak lelah ? bahkan seorang pengangguranpun jika ditanya dia akan menjawab bahwa ia telah lelah menganggur.

Lelah itu satu kepastian dalam kehidupan manusia, ia pasti akan mampir dalam hidup kita, hal tersebut memang tidak bisa dihindari hanya saja jangan jadikan lelah sebagai alasan untuk bermalas-malasan dan hilang semangat perjuangan.

Kita harus menyadari bahwa dunia ini memang tercipta untuk kita agar kita berlelah-lelah, agar kita selalu bekerja. Dunia ini dipenuhi dengan kesempatan bekerja dan beramal, bukan hasil. Karena itu Allah SWT memerintahkan kita untuk bekerja lalu melihat kerja kita bukan hasilnya.

وَقُلِ ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ 

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At-Taubah : 105)

Karena itu pula dunia ini juga disebut sebagai “darul amal”, tempat manusia bekerja, entah kerja apa saja. Coba lihat seorang yang akan berbuat jahat mereka juga mengerahkan segala upaya dan waktu mereka agar rencana jahat mereka berhasil, dan untuk kejahatan itu mereka juga rela berlelah-lelah bahkan siap menanggung resiko apabila rencana kejahatan mereka gagal dan terkuak oleh kepolisian. Begitu pula orang-orang yang berbuat baik, mereka berkorban harta bahkan jiwa mereka sendiri untuk orang lain, mereka juga berlelah-lelah. Bukankah Dunia tidak serumit yang kita bayangkan, dunia hanya tempat bekerja, itu saja, titik.

Makanya, sangat aneh bila ada orang yang kerjanya hanya mengeluh. Mengeluhkan letihnya bekerja berarti mengeluh akan kesempatan hidup, jika kesempatan hidup yang sementara ini saja di keluhkan pastilah gairah untuk bersaing dan menang juga akan sirna. Kalau sudah begitu hidup tidak lagi terasa nikmat.

Agar hidup ini menjadi nikmat maka bekerjalah……

 فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ ٧

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (Qs. Asy-Syarh :7)

Hidup adalah kesempatan dan harus digunakan sebaik-baiknya. Semua orang di dunia ini lelah. Baik seorang penjahat maupun orang yang baik, yang membedakan mereka adalah hasil dan balasan yang akan diterima mereka di akhirat kelak. Itulah “darul jaza’”, disana, tidak ada lagi waktu untuk bekerja, disana kita hidup hanya menikmati hasil atau sengsara dengan balasan yang setimpal. Mereka yang di dunia ini tidak bekerja dengan benar mereka akan menyesal di akhirat kelak dan minta di hidupkan kembali, mereka ingin mengulangi kerja mereka, namun sayang itu sudah terlambat.

….وَتَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَ يَقُولُونَ هَلۡ إِلَىٰ مَرَدّٖ مِّن سَبِيلٖ ٤٤

“……Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?” (QS. Asy-Syura : 44)

Jika demikian masihkah kita berfikir dunia ini tempat berfoya-foya  ? masih kita meyakini dunia ini adalah tempat istirahat ?

Tentu bukan, dunia ini tempat kerja, tempatnya berlelah-lelah…..maka berlelah-lelah-lah dalam kebaikan agar beruntung di akhirat dan lelah ki ta di dunia tidak sia-sia dan Biarlah kita istirahat di Surga saja. amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar