Kisah Pendekar Rajawali (Tan Fung Wiek)
Pendekar Anas sebelah kiri melakukan sikap Tapak Suci
Pencipta Jurus Rajawali Perguruan Tapak Suci adalah Pendekar Mohammad Anas. Beliau adalah Warga Indonesia keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah pasar baru Jakarta Pusat. Sebelum kenal Tapak Suci dan masuk Islam beliau memiliki nama asli Tan Fung Wiek.
Tan Fung Wiek dikenal dengan sifat temperamennya yang keras. Suka berantem di jalanan, hingga ditakuti banyak preman di Jakarta Pusat. Meskipun demikian Tan Fung wiek adalah tipe orang yang memiliki komitmen yang kuat. Apa yang telah dia ucapkan adalah janji dan pantang untuk tidak ditepati.
Menurut riwayat beberapa murid beliau yang pernah penulis wawancarai, Ilmu Beladiri Tan Fung Wiek begitu tinggi. Rekor bertarungnya tercatat bahwa Tan Fung wiek pernah menghajar preman dan orang sekampung di pasar Cikini. Gara-gara selisih paham dengan warga setempat. Dengan senjata menggunakan senjata toya dan double stik Tan Fung Wiek sering malang meilntang menghajar orang.
Ironisnya Saat itu selain berilmu silat tinggi Tan Fung Wiek dikenal sebagai berandalan, pemabok, dan biang onar yang membikin resah warga.
MOH ANAS, PKa (Alm)
Menurut warga setempat Kehandalan ilmu beladiri Tan Fung Wiek hampir tak tertandingi. Dia mampu melompati tembok setinggi 5 meter dengan sekali loncat untuk meloloskan diri.
Ilmu Beladiri Tan Fung Wiek konon dia belajar ilmu beladiri berasal dari perguruan Lo Ban teng.
Konon perguruan Lo Ban Teng lahir di Tang-Ua-Bee-Kee, kota Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886), adalah ayah dari Lo Siauw Gok, seorang sinshe dan gurukung fu legendaris Indonesia.
Suatu ketika Tan Fung Wiek bertemu Pendekar Besar Barie Irsjad di Menteng Jakarta Pusat. Kiranya benar pepatah yang bilang: lahir silat, (untuk) mencari kawan. Tan Fung Wiek terkesan tidak saja dengan kehandalan pencak silat namun juga dengan kepribadian Pendekar M. Barie Irsjad. Dari pertemuan itu, Tang Fung Wiek tertarik untuk mendalami keilmuan TAPAK SUCI. Bahkan tak hanya itu, ia ternyata juga tertarik mendalami ajaran Islam. Tan Fung Wiek bukan hanya belajar Silat di Jakarta tapi juga belajar di kediaman Pendekar Barie Irsjad di Yogjakarta.
Dan Tan Fung Wiek pun diajarkan oleh Pedekar Barie Irsjad mengenai Keimanan dan Akhlaqul karimah. Pendekar Barie Irsjad mengenalkan Tan Fung Wiek tentang Al Islam dan kemuhammadiyahan dan dikenalkannya dengan Tapak Suci. Akhirnya Tan Fung Wiek pun belajar keislaman dan Tapak Suci secara langsung pada sumbernya.
Pendekar M. Barie Irsjad melihat bakat beladiri Tan Fung Wiek yang istimewa. Setelah Tan Fung Wiek menjadi mu’allaf, namanya berganti menjadi Muhammad Anas. Menurut penuturan pendekar-pendekar sepuh di Kauman, M. Anas (Tan Fung Wiek) mempelajari lebih dalam lagi berbagai macam jenis senjata langsung dari Pendekar M.Barie Irsjad, termasuk senjata-senjata yang diciptakan oleh Pendekar M. Barie Irsjad. Kiranya hingga saat ini bagi beberapa pendekar sepuh di Kauman masih sangat tersimpan kenangan akan masa-masa dimana M. Anas datang ke Kauman, Yogyakarta, belajar kepada Pendekar M. Barie Irsjad, dan berkenalan dengan murid-murid TAPAK SUCI di Kauman.
Dan pada masa orientasi berakhirnya latihan untuk memperoleh gelar kependekarannya Tan Fung Wiek harus menampilkan Karya nyata sesuai tradisi perguruan Tapak Suci. Dan beliau menciptakan Jurus Rajawali dan mendidikasikannya sebagai sumber keilmuan Tapak Suci.
Jurus Rajawali diciptakan mempunyai karakter yang mengadopsi dari jurus jurus Lo Ban Teng. Jika diperhatikan dan dipelajari seksama maka Jurus ini akan nampak seperti aliran Beladiri WingChun. Karena karakter Jurus ini dominan di pertarungan jarak pendek dan cenderung defensif dan memiliki serangan yang sangat mematikan. Jurus Rajawali menggunakan penyaluran tenaga dari pinggang yang diringi dengan pernafasan.
Dengan demikian untuk mempelajari Jurus Rajawali secara maksimal maka seorang pesilat harus melatih peyaluran tenaganya dengan metode "kocokan". Istilah kocokan ini yang dimaksud adalah suatu gerakan seperti melempar benda berat secara spontan namun lemparannya ditahan di depan. Sehingga menghasilkan gerakan tubuh seperti tergoncang karena menahan gaya sentripetal lemparan yang dilepas.
Gerakan kocokan tadi selanjutnya bisa divariasikan dengan menggunakan barbel khusus yang disebut sosohan.
Dalam kiprahnya Pendekar Anas di Tapak Suci telah banyak menelorkan pesilat pesilat Tapak Suci yang tangguh di Jakarta Pusat. Beliau mendirikan tempat latihan di rumahnya di Jl. Kartini III dalam, Pasar baru, Jakarta Pusat. Banyak warga setempat yang mengenal ketokohan pendekar Anas.
Hingga akhir hayatnya Pendekar Anas mencintai tapak suci. Menurut andreas Ivan Jansen selaku cucu dari Pendekar Anas dari ayahnya dia menuturkan Motto Pendekar Anas adalah "Allah no1 dan no 2 nya adalah Tapak Suci." Dan semua keluarga bisa mnerima prinsip beliau jika keluarga di no 3 kan. karena mnurut beliau yg no 2 itu adalah amal dan ibadah beliau kepada sang khalik, dan ditapak suci itulah beliau curahkan smua amal ibadahnya...
Selain Keilmuan Tapak suci, keahlian lain dari Pendekar Anas adalah kemampuan beliau dalam meramu sebuah obat gosok. Obat gosok yang diberi merek “Obat Gosok TAPAK SUCI” ini populer di Jakarta. Saat itu obat gosok ini memang belum lancar didistribusikan ke daerah-daerah. Obat gosok ramuan Pak Anas ini berkhasiat untuk membantu penyembuhan cidera pada atlet ataupun sekedar untuk mengembalikan kebugaran sehabis latihan, seperti seusai latihan “nyosoh”.
Obat Gosok Tradisional karya Pendekar Anas
Herison Jadi Model Obat Gosok
Menurut Pendekar Musa salah seorang murid Pendekar Anas menuturkan bahwa cara pelatihan Pendekar Anas sangat keras, disiplin, dan prinsiple sekali. Untuk membangkitkan semangat anak didiknya Pendekar Anas suka menceritakan kisah kisah perjuangan tokoh tokoh dari legenda Cina. Alhasil semangat perjuangan Sang Pendekar Rajawali masih sangat memberikan kesan medalam bagi semua anak didiknya. Sehingga Perguruan Tapak Suci di masa itu hingga sekarang menjadi perguruan berkesan yang sangat angker bagi perguruan lain.
Pendekar Anas
Semoga kisah ini bisa dijadikan sebagai motivasi dalam berlatih, loyalitas terhadap perguruan, semangat dalam dakwah Islam melalui Pencak Silat Tapak Suci.
Dengan segala kerandahan hati penulis memohon maaf apabila adanya kesalahan informasi dalam penulisan. Dan penulis berharap adanya masukan dari pembaca guna untuk menyempurnakan tulisan ini lebih lanjut.
JAYA SELALU TAPAK SUCI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar